Summary of China On The Tongue Season 2 Part 1 - Footstep
Sumber bahan baku makanan orang
China pada jaman dulu biasanya berasal dari gunung atau laut. Umumnya,
orang-orang yang mencari bahan baku untuk memasak memerlukan kesabaran dan
usaha yang besar untuk memenuhinya. Oleh karena itu, bagi orang China jaman
dahulu kelezatan makanan tidak terukur dari penampakan makanan itu melainkan
dari kerja keras seseorang untuk memperoleh makanan tersebut. Terdapat beberapa
bahan pangan biasanya tidak langsung diolah menjadi masakan, melainkan harus
dikeringkan bawah sinar matahari atau difermentasi seperti jamur shitake dan
ikan tembakul (mudskipper). Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya dapat
menghasilkan aroma atau flavor yang khas dari bahan pangan tersebut.
Saat transportasi masih terbatas,
orang-orang China yang berpergian jauh biasanya akan membawa makanan yang telah
diawetkan sebelumnya atau memasak masakan yang sederhana layaknya masak di
dalam rumah. Salah satunya adalah tahu yang dimasak bersama dengan beberapa
kondimen, seperti ketumbar, cool mint, kacang goreng yang crispy, dan beberapa
acar yang pedas dan asin. Semua kombinasi bahan tersebut diharapkan dapat membuat
pada travelers lupa akan kelelahannya.
Orang China biasanya melakukan
kombinasi bahan pangan dengan beberapa kondimen untuk menciptakan rasa dan
flavor yang lezat. Madu adalah bahan pangan yang berperan penting dan tidak
dapat tergantikan pada setiap masakan China sekalipun untuk dessert. Bahan
kondimen lainnya yang sering ditambahkan dalam masakan adalah jahe, bawang
putih, cabai, saus ikan, garam, dan lada. Dalam membuat saus ikan pun orang
China biasanya memasukkan potongan cabai, jahe untuk menetralkan aroma ikan,
serta lada dan garam. Sehingga saus ikan ini dapat memberikan cita rasa asin
pada setiap masakan.
Menu makanan orang China tidak
terlepas dari makanan yang mengandung karbohidrat karena mereka menyakini bahwa
pemasukan karbohidrat dapat memenuhi kadar glikogen dalam tubuh mereka. Sumber
karbohidrat yang dimaksud seperti mie, nasi, ataupun pancake.
Dalam membuat semangkok mie
biasanya orang China memasaknya dengan mencampurkan jamur tiram, wortel, tahu
sutera, dan pasta cabai. Namun bagi nelayan atau mereka yang berpergian dengan transportasi
laut, biasanya mie tersebut cukup dimasak dengan cara direbus lalu ditambahkan
dengan kepiting.
Nasi ketan adalah salah satu
sumber karbohidrat yang diolah dengan cara difermentasi dengan yeast. Bagi
orang China, nasi ketan yang telah dicampur dengan garam dan cabai ini biasa
diisikan ke dalam ikan yang telah dikeringkan dan difermentasi sebelumnya.
Sehingga masakan ini akan menghailkan perpaduan rasa yang menarik.
Selain nasi ketan, pancakes juga biasa
digunakan untuk membungkus daging, ikan, sayuran, atau salad. Cara pembuatan
pancakes ini terus berevolusi dimana menjadi lebih instan dan bahan yang diisikan
ke dalamnya meliputi mung beans, spring onion, udang goreng, dan saus ikan yang
kemudian digulung dan digoreng dengan tekstur renyah di luar namun lembut di
dalamnya. Pembuatan pancake ini akan terus berevolusi sesuai dengan perubahan
perilaku orang yang memasaknya.
Secara keseluruhan, budaya cara
memasak makanan di China akan terus berevolusi seiring kemana orang tersebut
membawakan makanan tersebut (People and food are traveling and finding new
homes). Akan tetapi sekalipun telah berevolusi seseorang tetap tidak akan lupa
dengan rasa original dan asal usul dari masakan tersebut.
Komentar
Posting Komentar